Sudah 5 hari Piala Dunia di Afrika Selatan bergulir, hampir semua negara menjalani kewajibannya, apalagi kalau bukan bertanding. Beberapa kejutan sudah mewarnai ritual sepak bola 5 tahunan ini. Segala jenis kopi dan cemilan juga tidak ketinggalan memeriahkan acara nonton bareng di seluruh dunia….alah.
Namun diluar itu ada sesuatu yang lebih menarik lagi pada Piala Dunia 2010, yaitu Vuvuzela. Anda kenal dengan kata itu, bagi anda yang selalu setia mendengarkan update informasi Piala Dunia tentu mengenal kata itu.
Vuvuzela merupakan alat musik tradisional dari Afrika Selatan, vuvuzela selalu di bawa dan di mainkan oleh para supporter yang hadir di setiap pertandingan. Hingga tidak aneh setiap pertandingan terdengar suara bising yang mirip suara lebah.
Suara inilah yang sering di keluhkan baik sang pemain maupun pelatih. Mereka menganggap suara bising dari vuvuzela membuat mereka tidak dapat kosentrasi selama pertandingan. Bahkan Ruth MecNerny, dokter asal Inggris mengatakan vuvuzela berpotensi menyebarkan virus demam dan flu, mengingat banyaknya udara yang di tiupkan lewat vuvuzela.
Kebisingan yang di buat vuvuzela membuat para pelatih harus berteriak lebih keras untuk mengatur para pemainnya. Vuvuzela juga membuat para kiper kesulitan untuk berkomunikasi dengan rekan rekannya. Mungkin ini yang membuat kiper dari negara Pangeran Charles membuat blunder pada pertandingan Inggris vs Amerika.
Namun semua keluhan tersebut tidak di anggap oleh Presiden FIFA Sepp Blater. Dia menegaskan menolak permintaan untuk melarang vuvuzela di dalam pertandingan. Dan kini vuvuzela jadi ikon Piala Dunia tahun ini.