Umat Islam seluruh dunia kembali mengalami ujian, kali ini datang dari sebuah gereja di Gainesville , Florida , lebih lengkapnya gereja Dove World Oureach Center
Rencana pembakaran Al-Quran yang mereka canangkan tersebut merupakan sebuah bagian dari peringatan sembilan tahun penyerangan 11 September, dan kini mereka terus menyerukan ajakan ini ke seluruh dunia terutama warga Amerika Serikat sendiri.
Namun rencana tersebut di tentang oleh kaum kristiani sendiri yang ada di sana
Council on American-Islam Relation (CAIR) juga telah menyerukan umat Islam di Amerika untuk menentang keras dan bereaksi terhadap rencana tersebut. Seruan mereka tersebut di barengi dengan pembagian mushaf dan memberikan penjelasan mengenai Islam kepada para tetangga, masyarakat, aparat penegak hukum dan wartawan.
Di dalam negeri sendiri, beberapa ormas seperti FPI dan Hizbut Tahrir Indonesia Jakarta
Aksi serupa juga di selenggarakan di beberapa tempat seperti di Sulawesi Tenggara, Banjarmasin dan Palembang Palembang
'Pembakaran Al Quran merupakan tindak keji, tidak beradab dan sangat merendahkan kehormatan, keagungan dan kesucian Al Quran," kata Humas HTI Cabang Sulteng, Sultra Fitriaman saat berorasi.
"Hanya bila khilafah tegak, umat Islam dapat dipersatukan kembali, sehingga umat Islam memiliki kekuatan dan bisa melindungi harkat dan martabat agamanya, termasuk melindungi kehormatan Al-Quran dari serangan keji," tambahnya.
Namun di antara pihak yang menentang rencana pembakaran Al-Quran di dalam negeri, Gerakan Peduli Pluralisme (GPP) termasuk pihak yang melakukan aksi dan rencana yang “membahayakan”.
Koordinator Nasional GPP, Damien Dematra menegaskan kalau rencana pembakaran Al-Quran tidak bisa di hentikan, maka dia dan rekan rekannya akan membakar kitab suci agama Kristen, Injil.
Lah Kok…………????????
