Keterpurukan Fim Indonesia Sekarang


Melihat perfilman kita mungkin di bilang sangat menyedihkan. Dari sinetron di TV sampai film di bioskop hampir tidak ada yang bisa memberi masukan untuk bangsa ini. ( bangsa yang masih terpuruk dalam ekonomi dan pendidikan ).Terutama film film yang di tayangkan di bioskop.

Kita tentu masih ingat ketika Miyabi di undang sebahai pemain di film lokal, begitu banyak pertentangan di kalangan dan lapisan masyarakat. Banyak demo demo yang di gelar di jalanan untuk menentang kehadiran Miyabi. (note : Padahal itu aktornya saja yang kebetulan notabennya sebagai aktris porno di Jepang ).

Namun seperti sudah menjadi  “adat” masyarakat Indonesia, kalau tidak bisa konsisten dalam suatu masalah. Sekarang film film serupa semakin cepat bermunculan dan seakan akan tidak bisa di bendung.

Kita bisa ambil contoh film “Suster Keramas” dan “Raped by Satan” yang sebelumnya sudah di tayangkan di boskop. Dari situ kita bisa menilai pengawasan terhadap film film seperti itu sangat kurang dari masyarkat khususnya pemerintah. Dan sekarang yang terbaru “Hantu Puncak Datang Bulan

Kita tentu tidak ingin film film yang semacam ini menjamur di negeri kita, selain karena tidak bermanfaat tentu bisa membawa dampak buruk terhadap pola pemikiran para generasi muda yang saat ini saja kondisinya sangat memprihatinkan.

Lalu siapa yang harus bertanggung jawab terhadap masalah ini ?... Mungkin ada yang bilang “MUI dong yang harus lebih bertindak, jangan hanya bisa memfatwakan “yang tidak perlu”, atau Lembaga Sensor Indonesia yang harus tanggung jawab.

Menurut saya MUI di mana keberadaannya terus di gerus (kita lihat sertifikasi halal yan di ambil alih oleh pemerintah) sudah menjalankan tugasnya dengan baik, namun sayang “ketidak cocokannya” dengan sistem pemerintah sekarang membuat fatwa fatwanya di nilai mengada ada.

Perlu pengawasan dan kerja sama antara masyarakat dan pemerintah, khususnya pemerintah yang bertanggung jawab penuh atas bangsa ini. Tidak cukup melalui Lembaga Sensor untuk membendung film film Suster Keramas dan csnya. Perlu dukungan atau malah subsidi langsung terhadap insan insan perfilman yang benar benar bisa membuat film yang berkualitas, film yang dapat membuat masyarakat kita “berpikir” untuk kehidupan yang lebih bak ke depan.














Other Articles

Recent Post

Check This Out

Error loading feed.

Hot Product

Gillette Fusion Proglide Manual Razor and Cartridge

Kindle Paperwhite

The Power of Independence - A TuneCore Artist Compilation

Bluegrass Mastery Vol. 1

Living Rich by Spending Smart: How to Get More of What You Really Want

Kindle Fire HD Tablet

Star Trek: Original Motion Picture Collection

Red Vines Red Original Licorice Twists

The Secret Holocaust Diaries

Charlotte Figg Takes Over Paradise

Discount:
Keywords:

Best Deals

 
Copyright © O-Bras | Powered by Blogger