Sepertinya pemerintah sudah benar benar tidak tahan lagi terhadap beban subsidi listrik yang jumlah terus membengkak. Pemerintah melalui Menteri Keuangan sekaligus pengganti Sri Mulyani, Agus Martowardoyo, rencananya akan menaikkan kembali Tarif Dasar Listrik atau TDL sebesar 15 persen pada tahun 2011.
Tidak seperti kenaikan TDL pada tahun ini (Baca: Siap siap, Juli Nanti TDL Naik), rencana kenaikan TDL pada tahun 2011 tidak menyebutkan secara rinci pelanggan mana yang terkena kenaikan TDL tersebut.
Rencana pemerintah ini tentu di tentang oleh beberapa pihak khusus APINDO. Franky Sibarani mewakilkan pihak APINDO menyatakan kalau rencana tersebut membuktikan pemerintah tidak berpihak kepada pembangunan ekonomi yang mengedepankan usaha usaha menengah ke bawah dan mikro.
Belum lama, kenaikan TDL pada Juli kemarin sudah menekan produksi di beberapa sektor khususnya tekstil dan beberapa usaha kecil. Kita tida bisa bayangkan apa yang terjadi jika TDL kembali di naikkan.
Memang pada waktu pidato kenegaraan (Baca: Usia 65 Tahun Indonesia Dalam Pidato Kenegaraan), Presiden SBY berjanji akan meningkatkan kredit usaha rakyat (KUR), namun jika hal ini tidak di dukung oleh sumber energi yang murah tentu akan menjadi sia sia. Padahal Indonesia memiliki banyak sekali sumber energi dari migas, batu bara, panas bumi sampai bahkan nuklir.
Apa yang di dengung dengungkan oleh Bung Karno sampai Jusuf Kalla mengenai kemandirian nasional sampai saat ini belum tercapai. Segala hutang yang di dapat pemerintah hanya sedikit yang di gunakan untuk investasi peningkatan sumber energi atau sebuah penelitian, semuanya habis untuk pembiayaan.
Kembali ke TDL, jika rencana pemerintah tersebut benar akan terjadi maka masyarakat benar benar di paksa untuk menghemat penggunaan listrik (Baca: Cara Memesan Dan Mengisi Listrik Prabayar) dan juga siap siap menghadapi kenaikan harga kembali.
Mungkin inilah yang menjadi penyebab pemerintah mencanangkan program redenominasi sejak dini hari (Baca: Redenominasi, Apakah Benar Di Perlukan ?)