Akhirnya yang umat Islam takutkan terjadi juga, yaitu rencana pembakaran Al-Quran. Namun sepertinya pelaku insiden pembakaran Al-Quran yang terjadi pada 11 September yang lalu bukan yang kita kira sebelumnya, Terry Jones, melainkan 2 orang penginjil evangelis di Nashville, negara bagian Tennessee Amerika. Bahkan salah satu dari mereka, Bob Old menyebut Islam sebagai agma palsu.
Sayangnya pihak keamanan setempat mendiamkan hal tersebut, mereka tidak mengeluarkan perintah penahanan atas mereka.
Sebelumnya, juga terjadi aksi perobekan Al-Quran yang di lakukan sekelompok Kristen konservatif di depan gedung putih. Mereka tidak sampai membakarnya karena memang di daerah tersebut tidak di perbolehkan menyalakan api.
Sementara di Florida, tempat Terry Jones merencanakan aksi gilanya, tidak terjadi apa apa. Sejumlah polisi terlihat menjaga kawasan utama gereja Terry Jones. Namun akhirnya Terry Jones membatalkan rencananya tersebut.
Aksi tersebut tentu di sesalkan semua pihak, tidak hanya sia sia tapi juga akan menimbulkan kebencian. Guru Besar IPB, Prof Kudang Boro yang sekaligus penghapal Al-Quran atau yang di kenal dengan “hafidz” mengatakan "Perbuatan sia-sia yang hanya menimbulkan kebencian”.
"Al-Qur`an diturunkan ke muka bumi sebagai rahmat dan petunjuk jalan bagi umat manusia. Mereka yang melakukan perobekan Al-Quran kurang memahami ajaran yang terkandung dalam Al-Qur`an," tambah Prof Kudang Boro.
Mungkin ini saatnya seluruh umat islam merapatkan barisan seperti yang di katakana Habib Rizieq (Baca: Pesan Habib Rizieq Mengenai Rencana Pembakaran Al-Aquran).