Tolak Q-Film Festival 2010


Belum “jernih” masalah HKBP (Baca: Surat Warga Mustika Jaya Perihal Sejarah HKBP), masalah lain terus datang. Pemutaran film yang bertemakan lesbian, gay, bisexual dan transgender (LGBT) oleh Q! Film Festival yang di tentang oleh Front Pembela Islam (FPI) dan ormas lainnya Selasa kemarin, sepertinya akan terus berjalan sesuai dengan jadwalnya.

Q-Film Festival 2010 yang sekaligus Film Festival ke-9 rencananya akan berlansung dari tanggal 24 September hingga 22 Oktober 2010 di beberapa kota besar Indonesia seperti Jakarta, Surabaya, Malang, Bali, Yogyakarta dan Makasar.

Tidak hanya pemutaran film bertemakan gay dan lesbian yang akan di lakukan, tapi juga akan di selenggarakan sebuah acara yang perjodohan sesame jenis, layaknya acara “take me out” di stasiun televisi.


Q! Film Festival merupakan festival film internasional yang terbesar kedua di Indonesia sekaligus satu-satunya festival film LGBT (Lesbian Gay Biseksual dan Transeksual) di negara mayoritas muslim terbesar di dunia.

Festival ini mempresentasikan film dan video dari seluruh dunia mengenai homoseksualitas, permasalahan seputar gender, seksualitas, mode, hak azasi manusia dan HIV/AIDS. Q! Film Festival adalah mitra resmi dari “Teddy Award” Festival Film Berlin.

Pro kontra mengenai pemutaran film oleh Q! Film Festival pun muncul. Menurut Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas Ham), Johny Nelson pelarangan oleh FPI terhadap pemutaran film yang bertemakan LGBT tidak tepat,

Dia menganggap pelarangan harus di lihat dalam konteks apakah di dalamnya dominant unsur yang mendorong terjadinya pelaku tindak asusila sebagaimana yang di tuduhkan FPI atau justru dominan unsure edukasi.

"Selama tontonan tersebut didominasi unsur edukasi, film yang disajikan dalam `Q Film Festival`, layak tonton," katanya menegaskan.

Namun sayangnya, pernyataan Johny yang lain membuktikan kalau dia tidak tahu banyak mengenai film LGBT.

"Saya memang belum menonton film-film yang bertemakan LGBT itu, tapi sepengetahuan saya pusat kebudayaan Eropa itu tidak pernah stel film yang tidak baik, semua filmnya selalu dominan unsur edukasi," kata Johny.


Sementara itu, beberapa ormas Islam seperti FPI, GARIS (Gerakan Reformis Islam) dan PPP yang tergabung dalam FUI (Forum Umat Islam) terus memantau pelaksaan pemutaran film oleh Q! Film Festival dan juga terus melakukan berdialog dengan tokoh yang lainnya.

















Other Articles

Recent Post

Check This Out

Hot Product

Gillette Fusion Proglide Manual Razor and Cartridge

Kindle Paperwhite

The Power of Independence - A TuneCore Artist Compilation

Bluegrass Mastery Vol. 1

Living Rich by Spending Smart: How to Get More of What You Really Want

Kindle Fire HD Tablet

Star Trek: Original Motion Picture Collection

Red Vines Red Original Licorice Twists

The Secret Holocaust Diaries

Charlotte Figg Takes Over Paradise

Discount:
Keywords:

Best Deals

 
Copyright © O-Bras | Powered by Blogger