Walaupun terjadi beberapa kericuhan belakangan ini seperti di Tanjung Priok (Baca: Kericuhan Di Makam Mbah Priok), Batam (Baca: Akibat Pernyataan Mengandung Sara Batam Memanas) dan terakhir ini di Bogor . Namun Indonesia melalui Pindad mampu membuktikan hasil karyanya bisa bersaing dengan produksi negara lain.
Anda tentu tahu Pindad. Perusahaan lokal yang sejak 2002 di bawah Kementrian BUMN ini merupakan indutri berbasis militer. Segala alat alat dan kendaraan militer seperti Machine Guns, Sniper sampai Panser di rancang dan di rakit di perusahaan ini. PT Pindad juga salah satu BUMN yang performanya mengalami peningkatan.
Salah satu produknya yang di beri nama “Anoa” berhasil di tetapkan sebagai calon perusahaan yang akan memenuhi pesanan Panser Malaysia , mendampingi perusahaan lain dari Perancis, Renault.
Walaupun masih ada satu tahapan lagi yaitu unjuk kebolehan, sebelum di lakukan kontrak pemesanan, namun Pindad sudah berhasil mengalahkan perusahaan sejenis yang berasal dari Kores Selatan, Dosaan.
"Dari segi teknik dan kemampuan, produk kita tidak kalah dengan Renault. Bagaimanapun dia sudah ribuan unit yang diproduksi bahkan Indonesia pun sebagai salah salah pengguna panser sejenis buatan Renault," tutur Dirut PT Pindad, Adik Avianto.
“Anoa” merupakan Panser 6x6 merupakan kendaraan tempur yang dapat mengangkut 10 personel dengan tiga kru, satu komandan dan satu “gunner”. Jenis Panser ini juga di lengkapi dengan “mounting” senjata 12,7 mm yang dapat berputar 360 derajat.
Semoga tidak hanya berbasis militer saja yang bisa berkembang dan akan mengembalikan negara kita sebagai “macan” Asia Tenggara. Tapi juga bidang yang lainnya seperti pertanian (Baca: Jenis Beras Yang Tidak Perlu Di Masak).