Idul Fitri tahun ini atau 1431 H, sepertinya dua ormas Islam terbesar di Indonesia , NU dan Muhammadiyah akan merayakannya pada hari yang sama. Sebelumnya PP Muhammdiyah sudah memutuskan 1 Syawal 1431 H pada 10 September 2010 berdasarkan maklumat nomor 05/MLM/I.0/E/2010 yang di tandatangani Ketum PP Muhammadiyah Prof Din Syamsuddin dan Sekretaris Umum Agung Danarto tertanggal 16 Juli 2010 lalu bersamaan penetapan 1 Ramadhan 1431H.
Sedangkan PBNU, walaupun berdasarkan hisab yang mereka lakukan 1 Syawal 1431 H jatuh pada 10 September 2010, namun pihaknya akan tetap melakukan ru’yatul hilal bil fi’li, yaitu melihat bulan secara langsung di lapangan di berbagai titik strategis.
Seperti waktu penetapan 1 Ramadhan 1431, PBNU juga menyiapkan 11 lokasi untuk melihat bulan seperti di menara Masjid Agung Surabaya, Tanjung Kodok Lamongan, Pantai Kenjeran, Pantai Sraung Pacitan, Pantai Ambet Pamekasan, Pantai Plengkung Banyuwangi, serta Pantai Serang Blitar.
Wakil Rais Syuriah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) mengatakan secara matematik ‘konjungsi’ (pertemuan matahari dan rembulan) terjadi pada pukul 17.20 WIB atau bahkan lebih, hal tersebut akan membuat hilal sulit di lihat, karena matahari sudah terbenam, sehingga ukuran hilal menjadi kurang satu derajat dan kemungkinannya adalah “istikmal” (di genapkan) 30 hari.
Tentu kita bersyukur, karena besar kemungkinan umat Islam di Indonesia pada umumnya sepakat melaksanakan puasa Ramadhan selama 30 hari tahun ini dan memberi sinyal satu pendapat bahwa Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1431 H jatuh pada Jumat, 10 Sepetember 2010.
Berbeda dengan NU dan Muhammadiyah, ribuan pengikut Naqsabandiyah di beberapa daerah seperti Padang, Riau dan Jambi merayakan lebaran pada hari ini, Rabu 8 September 2010. Perhitungan mereka berdasarkan hisab Munjid.